Rupiah Tembus Rp16.400, Jokowi Segera Kumpulkan Sri Mulyani Dkk di Istana

Rupiah Tembus Rp16.400, Jokowi Segera Kumpulkan Sri Mulyani Dkk di Istana

Trampolinesystems, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah dan menyentuh angka Rp16.400 per dolar AS. Kondisi ini membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta sejumlah pejabat ekonomi lainnya untuk berkumpul di Istana Negara pada Jumat pagi (21/6).

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi di tengah tekanan global yang semakin berat. “Kita harus memastikan bahwa ekonomi kita tetap stabil dan mampu bertahan menghadapi tantangan eksternal,” ujar Jokowi di hadapan para menteri.

Rupiah Tembus Rp16.400, Jokowi Segera Kumpulkan Sri Mulyani Dkk di Istana

Dengan situasi Rupiah yang menembus Rp.16.400 dan semakin memprihatinkan, para pejabat membahas langkah-langkah konkret dalam pertemuan ini.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani menyampaikan beberapa kebijakan yang akan diambil pemerintah untuk memperkuat nilai tukar rupiah. Di samping itu, perhatian terhadap sektor riil juga menjadi topik pembahasan yang penting.

Di samping itu, perhatian terhadap sektor riil juga menjadi topik pembahasan yang penting.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menambahkan bahwa pemerintah akan meningkatkan ekspor dan mengurangi ketergantungan impor. “Kami akan mendorong sektor industri untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan mencari pasar ekspor baru,” kata Airlangga.

Berikut Adalah Profile Sri Mulyani

Profil Sri Mulyani Indrawati

Nama Lengkap: Sri Mulyani Indrawati

Tanggal Lahir: 26 Agustus 1962

Tempat Lahir: Bandar Lampung, Indonesia

Pendidikan:

  • Sarjana Ekonomi, Universitas Indonesia (1986)
  • Master of Science in Policy Economics, University of Illinois at Urbana-Champaign (1990)
  • PhD in Economics, University of Illinois at Urbana-Champaign (1992)

Karier:

  • Akademisi: Setelah menyelesaikan pendidikan doktoralnya, Sri Mulyani mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan menjadi peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI.
  • Menteri Keuangan Indonesia (2005-2010, 2016-sekarang): Sri Mulyani pertama kali menjabat sebagai Menteri Keuangan pada tahun 2005 di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selama masa jabatannya, Sri Mulyani berhasil memperbaiki tata kelola keuangan negara dan memperkenalkan reformasi yang signifikan. Pada tahun 2016, Presiden Joko Widodo kembali mengangkatnya sebagai Menteri Keuangan, dan ia terus menjabat hingga sekarang.
  • Direktur Pelaksana Bank Dunia (2010-2016): Setelah meninggalkan posisi Menteri Keuangan pada tahun 2010, Sri Mulyani bergabung dengan Bank Dunia sebagai Direktur Pelaksana. Di sana, ia bertanggung jawab atas pengawasan operasional dan pengembangan kebijakan di berbagai negara.
Lihat Juga :  Kesempatan Cuan Bisnis Franchise Modal Kecil dari Es Teh hingga Mi Pedas

Penghargaan:

  • Finance Minister of the Year (2006): Majalah Euromoney menobatkan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan Terbaik.
  • Finance Minister of the Year (2008): Majalah Emerging Markets juga memberikan penghargaan serupa kepada Sri Mulyani pada tahun 2008.
  • Most Powerful Woman in the World (2018, 2019, 2020): Majalah Forbes beberapa kali memasukkan Sri Mulyani dalam daftar wanita paling berpengaruh di dunia.

Kehidupan Pribadi:

  • Suami: Tony Sumartono
  • Anak: Sri Mulyani dan Tony Sumartono memiliki tiga anak.

Sri Mulyani dikenal sebagai sosok yang tegas, berintegritas, dan berdedikasi tinggi dalam bidang ekonomi dan keuangan. Keahliannya dalam mengelola keuangan negara dan memperkenalkan reformasi kebijakan telah membawa perubahan positif bagi perekonomian Indonesia.

Lihat juga:

Rupiah Terus Melemah

Selain itu, pemerintah juga memberikan perhatian pada upaya menarik investasi asing.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa pemerintah akan terus menciptakan iklim investasi yang kondusif. “Kami akan memberikan insentif bagi investor yang berkomitmen untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” ungkap Bahlil.

Pemerintah mengharapkan langkah-langkah ini dapat memberikan dampak positif pada perekonomian nasional.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, juga turut hadir dalam pertemuan tersebut. Ia menjelaskan bahwa Bank Indonesia akan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kestabilan pasar keuangan. Perry menegaskan bahwa mereka akan melakukan intervensi di pasar valas jika diperlukan untuk menstabilkan rupiah.

Di akhir pertemuan Rupiah Tembus Rp.16.400, Presiden Jokowi memberikan arahan yang jelas kepada para menteri.

“Kita harus bekerja keras dan bersinergi untuk menghadapi situasi ini. Saya yakin, dengan kerja sama yang baik, kita bisa menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” pungkas Jokowi.

Pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam menangani masalah ekonomi yang sedang dihadapi melalui pertemuan ini. Mereka merencanakan berbagai langkah untuk menstabilkan rupiah dan memperkuat perekonomian Indonesia dalam menghadapi tantangan global.