Patung Pantak Dayak Dicuri, DAD Desa Sabung: Jika Tidak Dikembalikan Kami Akan Buat Ritual

Patung Pantak Dayak Dicuri, DAD Desa Sabung: Jika Tidak Dikembalikan Kami Akan Buat Ritual

Trampolinesystems, Dalam sebuah insiden yang mengejutkan masyarakat Desa Sabung, patung pantak yang merupakan bagian penting dari budaya dan kepercayaan Dayak telah dicuri. Kehilangan patung ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran di kalangan penduduk setempat, tetapi juga memicu kemarahan Dewan Adat Dayak (DAD) Desa Sabung Subah .

Patung Pantak Dayak Dicuri, DAD Desa Sabung: Jika Tidak Dikembalikan Kami Akan Buat Ritual

Pentingnya Patung Pantak dalam Budaya Dayak

Patung ini tidak hanya berfungsi sebagai penanda spiritual tetapi juga sebagai pelindung desa. Masyarakat Dayak menganggap pencurian patung ini sebagai tindakan yang sangat tidak menghormati tradisi dan kepercayaan mereka.. Oleh karena itu, insiden ini telah menimbulkan kemarahan dan kesedihan yang mendalam di kalangan penduduk Desa Sabung.

Reaksi Dewan Adat Dayak (DAD)

Dalam pernyataannya, ia mengatakan, “Patung pantak ini bukan hanya benda mati, tetapi memiliki makna spiritual yang dalam bagi kami. Jika patung tidak segera dikembalikan, kami akan melaksanakan ritual adat untuk memohon restu dan perlindungan dari leluhur kami.”

Ritual Adat sebagai Bentuk Protes

DAD akan melibatkan seluruh masyarakat Desa Sabung dalam ritual adat ini. Biasanya, mereka melakukan ritual tersebut untuk memohon restu dari leluhur dan dewa-dewa, serta meminta perlindungan dan kesejahteraan bagi desa. Dalam konteks ini, mereka akan melakukan ritual tersebut sebagai bentuk protes terhadap pencurian dan untuk meminta pengembalian patung pantak dengan selamat. Ketua DAD menambahkan, “Ritual ini bukan hanya sekadar upacara, tetapi merupakan panggilan spiritual untuk memulihkan keharmonisan dan keseimbangan yang terganggu oleh pencurian ini.

Lihat juga:

Ahok Buka Suara


Panggilan untuk Pengembalian Patung

Pencurian patung pantak ini telah menjadi sorotan utama di Desa Sabung. Dewan Adat Dayak berharap agar pelaku segera menyadari kesalahannya dan mengembalikan patung tersebut tanpa syarat. “Kami percaya bahwa setiap orang masih memiliki hati nurani. Kami berharap pelaku dapat menyadari kesalahan mereka dan mengembalikan patung ini dengan selamat,” ujar salah satu anggota DAD.

Dengan tegas, mereka menyatakan bahwa pengembalian patung ini adalah langkah pertama untuk memulihkan keharmonisan di desa. Jika tidak, ritual adat yang direncanakan akan menjadi bentuk protes yang kuat dan simbol dari kekuatan spiritual masyarakat Dayak.

Kesimpulan

Pencurian patung pantak di Desa Sabung telah memicu reaksi keras dari Dewan Adat Dayak.  Patung pantak bukan sekadar artefak, tetapi simbol dari identitas, kepercayaan, dan kehormatan masyarakat Dayak. Oleh karena itu, pengembaliannya sangat penting untuk menjaga keharmonisan dan kesejahteraan Desa Sabung.

Lihat Juga :  Puan Maharani Desak Pengungkapan Identitas Anggota DPR yang Bermain Judi Online