Mengenal BRICS, Saingan G7 yang Membuat Amerika Geram

Mengenal BRICS, Saingan G7 yang Membuat Amerika Geram

Apa Itu BRICS?

Mengenal BRICS adalah sebuah blok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Sejak terbentuk pada 2009, BRICS telah tumbuh menjadi kekuatan ekonomi yang cukup signifikan. Bahkan, baru-baru ini BRICS memperluas keanggotaannya dengan mengundang negara-negara seperti Arab Saudi, Iran, dan Uni Emirat Arab untuk bergabung, menunjukkan komitmen mereka dalam memperluas pengaruh di kancah global.

Mengapa BRICS Dapat Menjadi Ancaman bagi G7?

BRICS secara jelas membedakan dirinya dari kelompok ekonomi utama dunia lainnya, yaitu G7. G7 yang terdiri dari negara-negara industri maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Jepang, telah lama mendominasi ekonomi global. Namun, dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di beberapa negara BRICS seperti India dan China, blok ini menawarkan alternatif bagi negara-negara berkembang yang merasa terpinggirkan dalam sistem ekonomi yang didominasi Barat​.

Mengenal BRICS, Saingan G7 yang Membuat Amerika Geram

Secara nominal, ekonomi G7 masih lebih besar di bandingkan dengan BRICS. Namun, jika di lihat berdasarkan Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity/PPP), BRICS telah melampaui G7. Pada tahun 2023, ekonomi BRICS mencatatkan $56 triliun, sementara G7 berada di angka $52 triliun. Ini menunjukkan bahwa meskipun ukuran ekonomi BRICS masih tertinggal, daya beli dan pertumbuhan ekonominya cukup signifikan untuk menghadapi dominasi negara-negara Barat.

Mengapa Amerika Merasa Terancam?

Salah satu alasan mengapa Amerika dan sekutunya merasa terancam oleh BRICS adalah upaya blok ini untuk mengurangi dominasi dolar AS sebagai mata uang cadangan global. BRICS mendorong penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan antar anggotanya, yang mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Langkah ini di kenal sebagai ‘de-dolarisasi’ dan di pimpin oleh China dan Rusia. Dengan menggunakan yuan, rubel, atau mata uang lokal lainnya, negara-negara yang mengenal BRICS dapat menghindari sanksi yang sering kali di gunakan AS sebagai alat politik​.

Lihat Juga :  Sri Mulyani Diminta Oleh Prabowo Jadi Menkeu Lagi

Selain itu, ekspansi BRICS dan kehadirannya di berbagai kawasan strategis seperti Timur Tengah menunjukkan bahwa mereka sedang berusaha membentuk sistem ekonomi multipolar yang tidak hanya menguntungkan Barat. Konsep multipolaritas ini di lihat sebagai bentuk perlawanan terhadap hegemoni Barat dan mengindikasikan adanya perubahan dalam dinamika kekuatan global yang mungkin lebih adil dan merata​.

Apakah BRICS Benar-Benar Bisa Menggeser G7?

Walaupun BRICS memiliki potensi besar, ada sejumlah tantangan yang harus di atasi sebelum mereka benar-benar bisa menggeser dominasi G7. Tantangan-tantangan ini mencakup perbedaan budaya, politik, dan ekonomi di antara negara-negara anggotanya. Sementara China dan India menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi BRICS, konflik di antara keduanya bisa menjadi penghalang utama​.

Jika BRICS sukses memperkuat integrasi ekonomi dan kerja sama, termasuk dengan anggota baru, mereka bisa menjadi pesaing serius G7. BRICS tidak hanya menawarkan alternatif ekonomi, tetapi juga platform untuk negara-negara berkembang dalam menyuarakan kepentingannya di panggung internasional.

Kesimpulan

Dalam beberapa tahun terakhir, BRICS terus berkembang dan memperkuat posisinya di ekonomi global. Mereka tidak hanya sekadar pesaing bagi G7 dalam hal ekonomi, tetapi juga menciptakan tatanan global yang lebih multipolar. Walau ada tantangan, perkembangan ini mengindikasikan dominasi ekonomi Barat mungkin semakin terdesak di masa depan.

BRICS menunjukkan bahwa negara berkembang ingin aktif menentukan aturan dalam ekonomi global, bukan sekadar menjadi penonton.