Kabur dari Suriah, Assad Sudah Tiba di Moskow Bareng Keluarga

Kabur dari Suriah, Assad Sudah Tiba di Moskow Bareng Keluarga

Setelah bertahun-tahun terjebak dalam konflik Suriah yang berkepanjangan, Presiden Bashar al-Assad dan keluarganya akhirnya meninggalkan Suriah. Keputusan ini menandai babak baru dalam perjalanan politik dan kehidupan pribadi Assad. Pada bulan November 2024, Assad dan keluarganya Kabur dari Suriah dan tiba di Moskow, Rusia, yang telah lama menjadi sekutu utama rezim Suriah.

Keputusan Kontroversial untuk Melarikan Diri

Keputusan Assad untuk meninggalkan Suriah menyulut spekulasi di seluruh dunia. Banyak yang bertanya-tanya mengapa pemimpin yang sebelumnya sangat berpegang pada kekuasaannya akhirnya memilih untuk melarikan diri. Menurut beberapa laporan, ketegangan dalam negeri yang semakin meningkat, di tambah dengan tekanan internasional dan sanksi yang semakin berat, membuat situasi politik di Suriah semakin tidak stabil. Oleh karena itu, Assad memilih untuk meninggalkan negara yang telah lama ia pimpin.

Kepergian Assad juga dianggap sebagai tanda bahwa rezimnya semakin terdesak. Setelah lebih dari satu dekade pertempuran melawan berbagai kelompok oposisi dan kekuatan asing, kekuasaan Assad kini tampaknya berada di ujung tanduk. Meski demikian, keputusan ini juga memperlihatkan betapa besarnya pengaruh Rusia dalam politik Suriah. Moskow telah lama mendukung Assad, dan keberadaannya di Rusia kini menguatkan hubungan kedua negara.

Kabur dari Suriah, Assad Sudah Tiba di Moskow Bareng Keluarga

Kedatangan Assad di Moskow

Saat tiba di Moskow, Assad disambut oleh pejabat tinggi Rusia, yang menegaskan kembali dukungan mereka terhadap rezim Suriah. Ini adalah kali pertama Assad berada di luar Suriah dalam beberapa tahun terakhir, yang menambah kesan dramatis pada kedatangannya. Menurut sumber yang terpercaya, keluarga Assad juga ikut serta dalam perjalanan ini, menandakan bahwa keputusan ini bukan hanya soal politik, tetapi juga melibatkan faktor pribadi.

Rusia, sebagai sekutu utama Assad, tentu berperan besar dalam memberikan perlindungan dan bantuan logistik. Moskow tidak hanya menyambut kedatangan Assad dengan tangan terbuka, tetapi juga memastikan bahwa keselamatan mereka di Rusia akan terjamin. Hal ini mempertegas peran Rusia sebagai pihak yang tidak hanya memberikan dukungan militer, tetapi juga menjadi pelindung politik bagi pemerintah Suriah.

Lihat Juga :  Menlu AS Tiba di Israel, Akan Dorong Gencatan Senjata di Gaza

Reaksi Internasional dan Dampaknya

Tentu saja, kabar tentang pelarian Assad ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat internasional. Banyak negara, terutama negara-negara Barat, melihat langkah ini sebagai kemenangan bagi oposisi Suriah. Namun, bagi Rusia, kedatangan Assad lebih dilihat sebagai langkah untuk menjaga stabilitas kawasan dan melindungi kepentingan mereka di Suriah.

Beberapa analis berpendapat bahwa kedatangan Assad ke Moskow membuka peluang bagi perubahan besar dalam geopolitik Timur Tengah. Rusia kemungkinan akan semakin terlibat dalam memegang kendali atas masa depan Suriah. Sebaliknya, negara-negara Barat yang selama ini menentang rezim Assad mungkin harus mengevaluasi kembali pendekatan mereka terhadap konflik Suriah.

Masa Depan Politik Suriah

Meskipun Assad Kabur dari Suriah dan kini berada di Moskow, masa depan politik Suriah masih penuh ketidakpastian. Kepergian Assad mungkin menandai berakhirnya era kepemimpinan keras di Suriah, namun negara tersebut tetap dilanda perpecahan internal yang mendalam. Sementara itu, keberadaan Assad di Rusia bisa jadi hanya tahap sementara sebelum ia kembali berjuang untuk mendapatkan kembali kekuasaannya.

Namun, satu hal yang pasti, peristiwa ini menegaskan betapa pentingnya pengaruh Rusia dalam menentukan arah politik Suriah. Sementara dunia menyaksikan, masa depan Suriah akan sangat bergantung pada dinamika kekuatan global, termasuk hubungan antara Rusia, negara-negara Barat, dan kekuatan regional lainnya.