Lampung Tengah, 7 Juli 2024 – Trampolinesystems, Sebuah insiden tragis mengguncang Lampung Tengah ketika seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat menembak seorang warga hingga tewas. Kejadian ini menghebohkan masyarakat dan memicu berbagai reaksi dari berbagai kalangan.
Kronologi Kejadian
Insiden penembakan terjadi pada Sabtu malam, 6 Juli 2024, di sebuah desa di Lampung Tengah. Berdasarkan keterangan saksi mata, anggota DPRD berinisial AS terlibat dalam sebuah pertengkaran sengit dengan korban yang berinisial DH. Pertengkaran tersebut diduga dipicu oleh masalah pribadi yang sudah lama terjadi antara keduanya.
Menurut saksi, situasi semakin memanas ketika AS, yang terlihat dalam keadaan emosi, mengeluarkan senjata api dari dalam mobilnya. Dengan nada marah, AS kemudian menembak DH dari jarak dekat, menyebabkan korban tewas di tempat. Kejadian ini langsung memicu kepanikan di antara warga sekitar yang menyaksikan insiden tersebut.
Reaksi Masyarakat dan Pemerintah Daerah
Berita mengenai penembakan ini dengan cepat menyebar dan menimbulkan kegemparan di kalangan masyarakat Lampung Tengah. Warga setempat mengecam tindakan brutal yang dilakukan oleh anggota DPRD tersebut dan menuntut agar pelaku segera ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.
Tidak hanya masyarakat, pemerintah daerah juga merespon cepat insiden ini. Bupati Lampung Tengah, Zulkifli Hasan, dalam pernyataannya menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan berjanji bahwa kasus ini akan di tangani dengan serius. “Kami tidak akan mentolerir tindakan kekerasan, apalagi yang dilakukan oleh seorang pejabat publik. Proses hukum harus berjalan dengan adil dan transparan,” tegas Zulkifli.
Penyelidikan Polisi
Pihak kepolisian Lampung Tengah telah menangkap AS beberapa jam setelah kejadian tersebut. Selain itu, polisi juga mengamankan senjata api yang di gunakan pelaku sebagai barang bukti. Kapolres Lampung Tengah, AKBP Ridho Prasetyo, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap motif di balik penembakan ini.
Selanjutnya, AS akan menjalani pemeriksaan intensif untuk mengetahui apakah ada faktor lain yang melatarbelakangi tindakan nekat tersebut. “Kami juga akan memeriksa keabsahan kepemilikan senjata api yang di gunakan oleh pelaku,” tambah AKBP Ridho.
Lihat juga:
Reaksi dari DPRD Lampung Tengah
Ketua DPRD Lampung Tengah, Hendra Wijaya, menyatakan rasa prihatinnya atas kejadian tersebut. Di sisi lain, Hendra memastikan bahwa AS akan di berhentikan sementara dari jabatannya hingga proses hukum selesai. “Ini adalah kejadian yang sangat memalukan dan mencoreng nama baik lembaga kami. Kami mendukung penuh penegakan hukum yang berlaku,” ujar Hendra.
Penutupan
Kasus penembakan ini menambah daftar panjang insiden kekerasan yang melibatkan pejabat publik di Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat berharap agar penegakan hukum dapat berjalan dengan tegas tanpa pandang bulu. Dalam waktu dekat, pengadilan di harapkan dapat segera memproses kasus ini sehingga keadilan bagi korban dapat terpenuhi.
Tidak dapat di pungkiri, kejadian ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Lampung Tengah. Akhirnya, masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.