Pada tanggal 1 Juni 2025, SIM Indonesia resmi diakui di seluruh negara anggota ASEAN. Keputusan ini disambut baik karena memudahkan mobilitas dan aktivitas masyarakat Indonesia di Asia Tenggara.
Latar Belakang Pengakuan SIM Indonesia di ASEAN
Proses pengakuan SIM Indonesia di ASEAN tidak terjadi secara tiba-tiba. Pada tahun-tahun sebelumnya, pemerintah Indonesia bersama ASEAN telah melakukan berbagai diskusi dan perundingan terkait standardisasi dan harmonisasi peraturan lalu lintas di kawasan ini. Kesepakatan akhirnya tercapai setelah melalui serangkaian uji coba dan evaluasi.
Manfaat Bagi Pengguna SIM Indonesia
Pengakuan ini membawa berbagai manfaat bagi pengguna SIM Indonesia. Salah satu manfaat utamanya adalah kemudahan bagi warga negara Indonesia yang sering bepergian ke negara-negara ASEAN untuk keperluan bisnis, wisata, atau pendidikan. Mereka kini tidak perlu lagi mengurus SIM internasional atau SIM lokal di negara tujuan.
Tak Perlu SIM Internasional, SIM Indonesia Juga Berlaku di Semua Negara Asia Tenggara Mulai 1 Juni 2025!
SIM Indonesia akan berlaku di negara ASEAN mulai 1 Juni 2025. Adapun negara ASEAN yang mengakui SIM Indonesia yakni Filipina, Thailand, Laos, Vietnam, Myanmar, Brunei,… pic.twitter.com/ARHDtdy69z
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) June 20, 2024
Tanggapan Pemerintah dan Masyarakat
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyampaikan rasa syukurnya atas pengakuan ini. “Ini adalah pencapaian besar bagi Indonesia dan ASEAN. Kita berharap ini dapat mempererat hubungan antarnegara anggota ASEAN dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.
Di sisi lain, masyarakat juga menyambut baik keputusan ini. Anton, seorang pengusaha yang sering bepergian ke Singapura dan Malaysia, merasa sangat terbantu dengan pengakuan ini. “Selama ini, saya harus mengurus SIM internasional setiap kali bepergian. Dengan pengakuan ini, saya bisa lebih fokus pada urusan bisnis tanpa harus repot mengurus dokumen tambahan,” katanya.
Dampak Ekonomi dan Pariwisata
Keputusan ini diprediksi meningkatkan ekonomi dan pariwisata dengan mendorong lebih banyak wisatawan ke Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya. Hal ini tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di masing-masing negara melalui sektor pariwisata dan transportasi.
Langkah Selanjutnya
Setelah pengakuan ini, pemerintah Indonesia akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan sistem pengemudi dan lalu lintas. Dengan adanya pengakuan ini, kualitas mengemudi di Indonesia semakin baik dan mampu beradu di kancah internasional.
Dengan demikian, pengakuan SIM Indonesia di negara-negara ASEAN yang mulai berlaku pada 1 Juni 2025 ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi masyarakat, tetapi juga membuka peluang baru bagi perkembangan ekonomi dan hubungan antarnegara di kawasan Asia Tenggara.